Universitas Al Azhar Mesir: Sebuah Panduan Calon Mahasiswa Asal Indonesia


 
Universitas Al-Azhar (diucapkan "Az-har", bahasa Arab: جامعة الأزهر الشريف‎; Al-ʾAzhar al-Šyarīf, Al-Azhar Mulia), adalah salah satu pusat utama pendidikan sastra Arab dan pengkajian Islam Sunni di dunia dan merupakan universitas pemberi gelar tertua kedua di dunia. Universitas ini berhubungan dengan Masjid Al-Azhar di wilayah Kairo Kuno.


Mulanya universitas ini dibangun oleh Bani Fatimiyah  dan sebutan Al-Azhar mengambil dari nama Sayyidah Fatimah az-Zahra, putri Nabi Muhammad. Masjid Al Azhar dibangun sekitar tahun 970~972. Pelajaran dimulai di Al-Azhar pada Ramadan Oktober 975, ketika ketua Mahkamah Agung, Abul Hasan Ali bin Al-Nu'man mulai mengajar dari buku "Al-Ikhtisar" mengenai topik yurisprudensi. Madrasah, tempat pendidikan agama, yang terhubung dengan masjid ini dibangun pada tahun 988. Selanjutnya, tempat ini menjadi sekolah bagi kaum Sunni menjelang abad pertengahan, dan terus terpelihara hingga saat ini.

Saat ini, misi Universitas Al-Azhar antara lain adalah penyebaran agama dan budaya Islam. Untuk tujuan ini, para sarjana Islam (ulama) mengeluarkan maklumat (fatwa) untuk menjawab berbagai permasalahan yang ditanyakan kepada mereka dari seluruh dunia Islam Sunni, mengenai perilaku individu atau masyarakat muslim yang tepat. Al-Azhar juga melatih Da'i yang ditunjuk oleh pemerintah Mesir.

Perpustakaan Al-Azhar dianggap nomor dua terpenting di Mesir setelah Perpustakaan dan Arsip Nasional Mesir. Al-Azhar yang bermitra dengan ITEP, suatu perusahaan teknologi informasi Dubai, pada bulan Mei 2005 meluncurkan Proyek YM Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum untuk Melestarikan dan Mempublikasikan Naskah Al-Azhar Secara Online ("Proyek Al-Azhar Online"); dengan membawa misi untuk memberikan akses online kepada masyarakat atas seluruh koleksi manuskrip langka (terdiri dari sekitar tujuh juta halaman) yang dimiliki perpustakaan Al-Azhar.


Daftar Fakultas-fakultas di bidang Agama tempat mahasiswa Indonesia tersebar:

  1. Fakultas Syariah Islamiyah
  2. Fakultas Syariah wal Qonun
  3. Fakultas Ushuluddin
  4. Fakultas Lughah Arabiyyah ('Ammah)
  5. Fakultas Lughah Arabiyyah (Tarikh wal Hadharah)
  6. Fakultas Dirasat Islamiyyah
Buku panduan mengenai seluk beluk Universitas Al Azhar dan Kehidupan mahasiswa Indonesia di Mesir, dapat mengunduh Al Azhar University Guidebook yang disusun oleh Egypt Student Informatio (ESI) pada tahun 2020, pada link ini.

Eligibilitas (Kriteria Layak) Asal Sekolah

Calon mahasiswa yang akan melanjutkan ke Universitas Al-Azhar adalah lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren (Ijazah MA Kemenag atau Ijazah Muadalah) yang telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Al-Azhar.

Jalur - Jalur Masuk Pendaftar Universitas Al Azhar, Mesir. Untuk Mahasiswa asal Indonesia.

Pelaksanaan pendaftaran Mahasiswa baru asal Indonesia dapat diambil dari jalur-jalur berikut:

1. Rekomendasi Kementerian Agama Republik Indonesia


Para alumni Madrasah Aliyah (MA) atau alumni pondok pesantren dengan Ijazah MA Kemenag yang ingin melanjutkan studinya ke Universitas Al-Azhar Mesir, wajib mendapatkan rekomendasi belajar ke Univeristas Al Azhar dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pada tahun 2022 dan 2023, sebagai dasar pemberian rekomendasi beasiswa dan non beasiswa, Kementerian Agama bekerja sama dengan Pusat Bahasa Al-Azhar Markaz Syekh Zayd/MSZ (di Indonesia dikenal dengan PUSIBA), dalam penyelenggaraan uji kompetensi. Elemen pengujian pada uji kompetensi ini, meliputi Ikhtibâr Tashfiyah, Tes Wawasan Kebangsaan, dan Tahdîd Mustawâ.

Agar pelamar dapat mengunduh pengumuman resmi ini di: Surat Edaran Kemenag Al Azhar 2023



Lulusan Madrasah Aliyah (MA) atau alumni pondok pesantren dengan Ijazah Kemenag agar langsung membaca informasi Uji Kompetensi yang disampaikan pada Jalur nomor 2 artikel ini (Pusiba). Dikarenakan sebelum mendaftarkan diri ke Kampus Al Azhar, Lulusan MA dan Ponpes Kemenag harus memenuhi syarat kompetensi lembaga dengan melakukan ujian ini agar mendapatkan Rekomendasi dari Kementerian Agama RI.

Bagi calon mahasiswa lulusan Pondok Pesantren yang telah mendapatkan muadalah dari Al-Azhar dapat memproses pendaftaran secara langsung dan mengikuti persiapan bahasa pada lembaga bahasa mana pun yang diakui oleh Al-Azhar.

Hal-hal yang dapat diperhatikan terkait Uji Kompetensi dan Kelas Matrikulasi bagi lulusan pemegang Ijazah Madrasah Aliyah Kemenag:
  • Uji Kompetensi ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar Mesir, Pusat Bahasa Al-Azhar Markaz Syekh Zayd (MSZ) dan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (Al-Rabithah Al-Alamiyyah Likhirrij Al-Azhar) cabang Indonesia yang saat ini diketuai oleh Prof. Dr. H.M. Zainul Majdi, MA.
  • Dua puluh orang terbaik berdasarkan hasil uji kompetensi akan diajukan sebagai calon penerima beasiswa penuh Al-Azhar tahun 2023-2024. Sedangkan calon mahasiswa yang dinyatakan mencapai nilai lulus (passing grade) yang telah ditetapkan dalam ujian dimaksud, berhak mendapatkan rekomendasi Kementerian Agama melalui jalur non beasiswa dan dapat melanjutkan ke tahapan matrikulasi bahasa, pemberkasan, dan pendaftaran.
  • Secara umum, mahasiswa Indonesia dan mahasiswa asing lainnya hanya bisa memilih studi di fakultas-fakultas jurusan keagamaan seperti: Ushuluddin, Syariah, Bahasa Arab dan Dirasah Islamiyyah (putra dan putri).
  • Calon mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dapat mengikuti matrikulasi bahasa di lembaga-lembaga yang telah diakui Universitas Al-Azhar dan dapat melakukan tahapan pemberkasan dan pendaftaran di Universitas Al-Azhar, baik secara perorangan maupun kolektif melalui lembaga-lembaga yang dipercaya dapat membantu tahapan tersebut.
  • Kelas Matrikulasi Bahasa melalui Pusat Bahasa Al-Azhar Markaz Syekh Zayd (MSZ) di Indonesia atau Ma'had Lughoh di Kairo Mesir, memiliki jenjang dan tingkat kelas. Hasil tahapan tes Tahdid Mustawa/placement test, juga menjadi bagian dari bentuk tes kompentensi ini untuk mengetahui jenjang/tingkat mana yang cocok untuk ia ambil kelasnya.

Jadi Ijazah SMA tidak bisa mendaftar? 

Kita buat Sederhana saja ya, rekan-rekan.
Yang bisa mendaftar ke Al Azhar adalah lulusan dari: MA, Salafiyah Ula, dan ponpes/sekolah yang mengeluarkan Ijazah terbitan Kemenag. Dan Pondok yang sudah muadalah dengan Al Azhar.
Selainnya: lulusan SMA, SMK dan Paket C tidak bisa menggunakan Ijazahnya untuk mendaftar ke Al Azhar.

Rekan-rekan lulusan SMA, SMK dan Ijazah Paket C, dapat melanjutkan kuliahnya di Al Azhar Mesir dengan membaca Jalur nomor 7 Artikel ini.

Mudah dimengerti ya?

Jadi kita pendaftaran ini adalah jalur Kemenag atau Pusiba? Kok Beasiswa Kemenag tapi daftarnya di Pusiba?

Patokannya adalah Surat Edaran Kemenag Al Azhar 2023, kemudian pada poin 4 B surat ini, info lebih lanjut akan didetailkan di Surat Edaran Pusiba.

Pada Poin 2 Surat Edaran Kemenag. Baik Beasiswa maupun Non Beasiswa. Seluruh Mahasiswa Baru Al Azhar di seluruh dunia wajib mengikuti tes Tahdid Mustawa untuk mengetahui pada level mana kemampuan Bahasa Arab mereka. Apabila kemampuannya masih kurang, mereka wajib melakukan matrikulasi Bahasa

Penyelenggaraan kelas matrikulasi Bahasa ini, adalah Markaz Syaikh Zayed dengan Pusat di Kairo. Nama lengkapnya adalah Markaz Al-Azhar li Ta‘lîm al-Lughah al-‘Arabiyyah li Ghayr an-Nâthiqîn Bihâ (Pusat Bahasa Al-Azhar untuk Pengajaran Bahasa Arab bagi Penutur Asing).

Markaz Syaikh Zayed kemudian membuka cabang di Indonesia (PUSIBA) untuk memberi kemudahan bagi calon mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia mengikuti kelas matrikulasi bahasa Arab di Indonesia. Jadi pilihannya cuma: antum ambil kelas Bahasa di Mesir langsung atau mudah ambil kelas Bahasa di Indonesia (PUSIBA).

Pada Poin 4.a Surat Edaran Kemenag, Poin ini membahas perkara Ijazah. Bahwa Al Azhar juga mewajibkan asal sekolah yang bisa mendaftar kesana, hanya sekolah yang sudah muadalah (terstandar) oleh kampus Al Azhar. Dan Kemenag ambil peran di sana. Dengan balik ke Poin 1 Surat Edaran Kemenag, bahwa semua sekolah di bawah naungan Kemenag (MA, Salafiyah Ula, dll), masuk ke dalam kriteria ini.

Sehingga pada poin 4.B Surat Edaran Kemenag, diarahkan berupa gabungan Dua Hal di atas: Baik Beasiswa maupun non Beasiswa, seluruh calon Mahasiswa Baru asal Indonesia yang merupakan lulusan Ijazah Kemenag atau Pondok muadalah Al Azhar, agar melakukan tahdid mustawa dan Matrikulasi di Pusiba untuk mendapatkan rekomendasi belajar ke Al Azhar dan lanjut Kuliah di sana.

2. Jalur PUSIBA 

Markaz Syaikh Zayed –atau biasa disebut juga Markaz Lughah– Cabang Indonesia yang memiliki nama panjang Markaz Al-Azhar li Ta`lim al-Lughah al-‘Arabiyyah li Ghayr al-Nâthiqîn Bihâ. Markaz Syaikh Zayed Cabang Indonesia adalah tempat mengikuti matrikulasi bahasa Arab sebelum calon mahasiswa Indonesia mengikuti kuliah di Universitas Al Azhar, Kairo.

Markaz Syaikh Zayed Cabang Indonesia diresmikan pada Juli 2019 oleh Deputy Grand Sheikh Al-Azhar Prof. Dr. Salih Abbas dan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin dengan tujuan untuk menyiapkan calon mahasiswa dari Indonesia supaya benar-benar siap menempuh studi di Universitas Al-Azhar, Kairo, baik dari segi akademik maupun kemahiran bahasa Arabnya. Markaz Syaikh Zayed Cabang Indonesia merupakan cabang pertama dan baru satu-satunya yang dibuka di luar Mesir.

Seleksi (Uji Kompetensi) Tahun 2022.

Merujuk pada Pengumuman Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI nomor B-786/DJ.I/HM.00/05/2023 tanggal 11 Mei 2023 tentang Uji Kompetensi Ikhtibâr Tashfiyah dan Tahdîd Mustawâ bagi Calon Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir Beasiswa dan Nonbeasiswa, Markaz asy‐Syaikh Zayid li Ta’lîm al‐Lughah al‐‘Arabiyyah li Ghair an‐Nâthiqîn Bihâ (MSZ) Cabang Indonesia membuka pendaftaran untuk mengikuti ikhtibâr tashfiyah/tahdîd mustawâ sebagai bentuk seleksi bagi calon mahasiswa yang akan direkomendasikan oleh Kementerian Agama (kepada lulusan pemegang Ijazah MA Kemenag) untuk menempuh studi S-1 di Universitas Al-Azhar, Mesir, Tahun Akademik 2023/2024, baik beasiswa maupun nonbeasiswa.
  • Pendaftaran Uji Kompetensi ini, dibuka mulai Senin, 15 Mei 2023 dan ditutup Selasa, 23 Mei 2023.
  • Pelaksanaan Ujian Ikhtibâr tashfiyah/tahdîd mustawâ akan dilaksanakan pada Kamis, Jumat, Sabtu (25, 26, dan 27 Mei 2023), pukul 14.00 WIB secara serempak dan daring.
  • Informasi lebih lengkap terkait Uji Kompetensi 2023 ini dapat dilihat pada pengumuman resmi: https://pusiba.com/telah-dibuka-pendaftaran-ikhtibar-tasfiyah-tahdid-mustawa-2023/
  • Calon peserta mendaftarkan diri secara daring (online) melalui tautan http://pendaftaran.pusiba.com
  • Biaya mengikuti ikhtibâr tashfiyah/tahdid mustawa sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah).




Syarat Peserta Uji Kompetensi:
a. Warga negara Indonesia (WNI).
b. Memiliki ijazah madrasah aliyah (dengan usia ijazah maksimal tiga tahun sejak dikeluarkan).
c. Memiliki semua dokumen yang diminta pada formulir pendaftaran.

Profil dan Layanan Kelas Matrikulasi / Kelas Bahasa PUSIBA

Apa itu Pusat Bahasa Al-Azhar Markaz Syekh Zayd (MSZ) ? Pusat Bahasa Al-Azhar Markaz Syekh Zayd (MSZ) yang populer di Indonesia dengan sebutan PUSIBA, dapat dibaca Profilnya dengan baik di sini pada link berikut: https://pusiba.com/faq/

Setelah melaksanakan Uji Kompetensi, calon mahasiswa dapat mengikuti kelas bahasa/matrikulasi dari level sesuai dengan hasil tes penentuan level atau tahdîd mustawâ (TM). Semakin tinggi level hasil TM seseorang, semakin pendek masa belajarnya di PUSIBA dan, tentu saja, semakin sedikit biaya yang dikeluarkan.

Biaya TM (tahun 2020) adalah Rp1.350.000, sedangkan biaya per level adalah Rp1.650.000 (sudah termasuk buku ajar dan ongkos kirim ke alamat peserta). Biaya ini mengacu pada ketetapan Markaz Syaikh Zayed Pusat dan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Pusat di Kairo.

Satu level diselesaikan dalam ± satu bulan (120 jam, lima hari sepekan, empat jam sehari). Seluruh tujuh level diselesaikan dalam waktu kurang lebih tujuh bulan.

Tujuh level tersebut adalah: level mubtadi’ (pemula) 1 dan 2, mutawassith (menengah) 1 dan 2, mutaqaddim (lanjut) 1 dan 2, dan level mutamayyiz (mahir).

Beasiswa Baznas RI untuk Mahasiswa Universitas Al Azhar Mesir dan Timur Tengah.


Setiap tahunnya, Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) RI memberikan Bantuan Pembiayaan (Beasiswa) untuk 300 Mahasiswa Universitas Al Azhar Mesir dan Negara Timur Tengah lain yang aktif dan telah dinyatakan diterima.

Informasi lebih lanjut mengenai seleksi tahun 2022, bisa membaca artikel ini.

3. LPPD Jawa Timur

Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah Provinsi Jawa Timur yang merupakan kepanjangan dari LPPD Jatim adalah sebuah Lembaga dibawah Pemerintahan Provinsi Jawa Timur yang bertugas mengadakan pembinaan terhadap penyelenggara/pengelola
pendidikan diniyah. Lembaga ini menggelar tes untuk penerima beasiswa strata satu di Al Azhar Kairo Mesir dengan kuota sebanyak 30 orang yang merupakan santri mukim dengan KTP Jawa Timur. Beasiswa ini disebut dengan BSPP (Beasiswa Santri Pondok Pesantren) ke Universitas Al Azhar Mesir.
Persyaratan Pelamar:
  1. Penduduk Jawa Timur dibuktikan dengan KTP Jawa Timur
  2. Merupakan Santri Pesantren (yang telah memiliki Nomor Statitik Pondok Pesantren/ NSPP) yang terdata di Kemenag RI
  3. Menghafal Al Qur'an minimal 2 juz (Juz 1 dan Juz 2 
  4. Berijazah Pendidikan formal Ulya, atau Pesatren Muadalah tingkat Ulya, atau MA dan SMA di bawah pengelolaan yayasan Pondok Pesantren,
  5. Usia Ijazah maksimal 2 tahun.
Kriteria Pendaftar:
  • Santri Mukim minimal 3 tahun berturut-turut (dibuktikan dengan surat keterangan dari Pesantren)
  • Memiliki Akhlak yang Karim (dibuktikan dengan rekomendasi Pimpinan Pesantren)
  • Sehat Sempurna dengan melampirkan Surat Keterangan dari RS.

Mekanisme Pendaftaran
Santri mendaftar secara offline ke Kantor LPPD Provinsi Jawa Timur di Gedung Islamic Center Jalan Raya Dukuh Kupang, Surabaya dikoordinir oleh masing-masing pondok pesantren pada jangka waktu tahapan pendaftaran dibuka, dengan membawa berkas lengkap.
Periode Pendaftaran umumnya dibuka bulan Maret. Informasi mengenai pendaftaran beasiswa ini bisa disimak pada Artikel Berita LPPD berikut.

4. Beasiswa Pengurus Besar Nahdhatul 'Ulama (PBNU)


Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memanggil kader terbaiknya untuk menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir dengan beasiswa. Penaggungjawab program Seleksi Beasiswa Universitas Al-Azhar mengatakan, untuk menyaring penerima beasiswa ke Al-Azhar, PBNU membuka pendaftaran melalui email.
Beasiswa ini merupakan buah kunjungan Grand Syekh Al-Azhar Dr. Ahmad Muhammad Ahmad At-Thayyib kepada Indonesia termasuk PBNU, yang mana total kuota santri berjumlah 30 orang.

Informasi mengenai Bimbingan dan Asistensi Seleksi Beasiswa Kuliah di Al-Azhar Mesir untuk pelajar kader NU yang diinisiasi oleh IKANU (Ikatan Keluarga Alumni Nahdhatul Ulama) dapat membaca di artikel ini. 
Pada tahun 2022, pengajuan Beasiswa ini dibuka pada tanggal 14 Juli s.d 20 Juli 2022. Surat edaran Resmi dapat diunduh pada link ini.
Informasi lebih lengkap mengenai persyaratan dan mekanisme pendaftaran dapat disimak pada situs berikut.

Egibilitas Penerima ini antara lain
  1. Memiliki Ijazah MA/Pondok yang berada pada naungan Kementerian Agama RI maksimal 3 angkatan terakhir (pada pengajuan 2022, maka Beasiswa ini untuk lulusan Pondok 2020, 2021 dan 2022).
  2. Memiliki Rekomendasi dari Pengurus Wilayah atau Pengurus Cabang Nahdhathul 'Ulama setempat.
  3. Memiliki surat Rekomendasi dari Pengurus Pondok Pesantren.
  4. Memiliki Syahadah hafalan Al Qur'an minimal 2 Juz.
Semua persyaratan dikirim melalui web pada waktu tahapan pendaftaran dibuka.
Pada umumnya di seleksi pengajuan beasiswa yang telah lampau, peserta akan mengikuti seleksi ujian tertulis dan lisan. 

Materi Ujian
Ujian tulis meliputi:
a. Bahasa Arab (pemahaman teks dan insya')
b. Ke-NU-an dan Aswaja
c. Ujian menggunakan bahasa Arab.

Ujian lisan meliputi:
a. Bahasa Arab (percakapan, terjemah dan pemahaman teks)
b. Hafalan Al-Quran (minimal 2 juz) dan terjemahannya
c. Membaca kitab kuning.

Hal-hal yang belum disampaikan akan diumumkan melalui website NU online

5. Beasiswa Kedutaan Besar Mesir

Secara umum Kedutaan tiap tahunnya membuka pendaftaran beasiswa melanjutkan studi ke Universitas Al Azhar Mesir, untuk kuota sekitar 20 orang.


Pada tahun 2023, pendaftaran Al Azhar jalur beasiswa kedutaan Mesir ini dibuka dengan batas pendaftaran 20 Juni 2023.
Link Pendaftaran bisa menggunakan tautan google form ini. (tautan bisa diakses hanya sampai batas waktu yang ditentukan.
Tutorial penulisan formulir, dapat melihat pada post yang dibagikan akun Instagram Timteng Academy berikut ini.

Informasi lebih lanjut, peminat dapat menghubungi Kedutaan Besar Mesir di Jakarta no. Telp: (62-21) 314 3440, 335 350, 331141.
Publikasi pendaftaran (dalil qobul) jalur ini pada tahun 2023 bisa dilihat di sini.

6. Seleksi Penerima Beasiswa Universitas Al Azhar yang berasal dari Pondok Pesantren Modern Gontor.

Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mempersiapkan para kadernya untuk berangkat ke Universitas Al Azhar Mesir. Setiap tahunnya, penentuan penerimaan beasiswa tersebut dilaksanakan dengan proses seleksi. Pada waktu yang telah ditentukan, seluruh kampus PMDG putra maupun putri dalam Jawa mengadakan Ujian di Kampus Pusat. Pada umumnya seleksi ini bertempat di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM), sedangkan kampus luar Jawa diadakan di kampus masing-masing.
Dari sekian banyaknya peserta akan dipilih 80 orang penerima beasiswa untuk diberangkatkan ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Dan Kuota Non Beasiswa yang tidak terbatas.
Adapun materi yang diujikan meliputi pelajaran Bahasa Arab (Nahwu, Shorof, dan Tamrin Lughoh).
Pengoreksian lembar jawaban peserta akan dikoreksi secara masal di PMDG Kampus Pusat, Ponorogo. Penerima Beasiswa akan diumumkan setelah melihat hasil ujian peserta dan musyawarah


Telah dibuka pendaftaran bagi para alumni Gontor yang berminat untuk melanjutkan studinya di Universitas Al-Azhar, Kairo jalur PMDG non beasiswa.
Khusus alumni Gontor Putra dan Putri tahun 2023.
Hal-hal yang berkaitan dengan pendaftaran :
  1. Ketentuan dan persyaratan pendaftaran, silakan kunjungi laman berikut
  2. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengisi formulir online pada laman berikut : https://s.id/pendaftaranalazharpmdg
  3. Agar melihat dengan baik dan teliti mengenai berkas-berkas yang perlu dipersiapkan.
Pendaftaran dimulai dari tanggal 20 Juni 2023 sampai dengan 25 Juni 2023. Semua berkas sudah siap untuk diserahkan sebelum tanggal 30 Juni 2023.

Narahubung : Tim Pemberkasan Al-Azhar Jalur PMDG https://wa.me/+6282332291901
Tim Seleksi CAMABA Al-Azhar Jalur PMDG


7. Mahad Bu'uts al-Islamiyyah al-Azhar

Secara literal (harfiah), Jalur ini adalah pelajar Indonesia melanjutkan jenjang SMP dan SMAnya di Mesir, sebelum akhirnya mendaftarkan diri ke Universitas Al Azhar.
Mahad Al Azhar atau nama lengkapnya ialah mahad Buut’s Al Islamiyyah Al Azhar adalah program sekolah Tingkat Menengah khusus pelajar asing yang berada dibawah lembaga pendidikan Universitas Al Azhar Kairo Mesir sebagai persiapan untuk masuk jenjang kuliah di universitas Al Azhar Kairo Mesir.
Mahad Al Azhar Mesir membuka pendaftaran untuk pelajar asing sepanjang tahun, dengan kriteria umur antara 12 sampai 30 tahun. Pendaftar ke sekolah ini tidak akan ditempatkan di kelas berdasarkan ijazah yang dimilik sebelumnya, tetapi penempatan kelas ditentukan berdasarkan tes masuk yang dilakukan ketika mendaftar, serta tes penempatan kelas yang dilakukan oleh Mahad secara berkala.
Melalui web resminya, PPMI Mesir telah menyampaikan Syarat dan Proses Pendaftaran Calon Siswa Ma’had Al-Azhar (Mahad Buut’s Al Islamiyyah Al Azhar) ini.

Syarat Penerima Calon Pelajar Asing

  • Beragama Islam
  • Persetujuan dari Kedutaan Besar (KBRI Cairo)

Dokumen yang Dibutuhkan

  1. Ijazah Asli (Dilegalisir Kedubes Mesir)
  2. Akte Kelahiran Asli (Dilegalisir Kedubes Mesir)
  3. Surat Keterangan Dokter (Terbebas dari Penyakit Menular)
  4. Salinan Paspor (Mencakup Lembar Visa Entry Pelajar yang Masih Berlaku)
  5. Fakta Integritas (Siap Belajar, Tidak Berpolitik Praktis, Mematuhi Ketentuan Pemerintah Setempat)
Publikasi alur dan persyaratan Mahad Buut’s Al Islamiyyah Al Azhar ini juga telah disampaikan oleh Kedutaan Besar RI di Cairo Mesir.
Lama Pendidikan di Mahad ini bergantung pada kemampuan dan semangat siswa selama disana, karena Al Azhar memberi kesempatan semua siswa/i untuk mengikuti atau tes akselerasi untuk lompat kelas.
Rata-rata siswa Indonesia di Ma’had jenjang SMP-SMA-Alumni SMA menempuh kisaran 1-3 tahun untuk lulus dalam program Ma’had dan langsung dapat melanjutkan kuliah di Universitas Al Azhar tanpa tes.

Siswa/siswi yang lulus dari Ma’had akan mendapat ijazah setingkat SMA dari Al Azhar yang diakui seluruh universitas di dunia jika ingin melanjutkan kuliah di luar Mesir.

Jalur Mahad ini bersifat mandiri, meski biaya pendidikan di Ma'had Al Azhar ini gratis, siswa tetap diharus menanggung pembiayaan yang dibutuhkan pada proses pendaftaran, keberangkatan serta akomodasi selama menempuh pendidikan.

Penjelasan profil Mahad Buut’s Al Islamiyyah Al Azhar oleh pelajar Indonesia di sana, bisa disimak pada video Youtube: Nawrah Nabilah Alhamidy

Mediator / Jasa / Konsultan Pendidikan yang dapat membantu menyiapkan proses pendaftaran Pelajar Indonesia untuk bisa sekolah di Mahad Buut’s Al Islamiyyah Al Azhar, antara lain (silahkan klik tulisan berwarna biru):
  1. Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab Fasaha Center di Bekasi
  2. Kantor Yayasan Markaz Quran Ibnul Jazary di Bogor
  3. Kantor Yayasan Daarul Arifin di Bekasi
  4. Kantor Yayasan Ponpes Afwaja Center di Ciamis
Lokasi Mahad Mahad Buut’s Al Islamiyyah Al Azhar
(مجمع البحوث الإسلامية)
امتداد ش الطيران، 
Manteqet Al Cinema, Nasr City, Cairo Governorate 

8. Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Luar Negeri Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama

PBSB adalah sebuah program afirmatif perluasan akses santri untuk melanjutkan studi sarjana dan profesi melalui suatu program yang terintegrasi mulai dari proses kerjasama, pengelolaan, sistem seleksi khusus bagi santri, serta pemberian bantuan pembiayaan yang diperlukan bagi santri yang memenuhi syarat, sampai dengan pembinaan masa studi dan pembinaan pengabdian setelah lulus.
Eligibiltas (kriteria layak) pendaftar:
  1. Santri yang berasal dari Pesantren yang telah terdaftar di Kementerian Agama, yang dibuktikan dengan kepemilikan Nomor Statistik Pesantren (NSP) yang terdaftar pada Kementerian Agama.
  2. Santri mukim minimal 3 (tiga) tahun berturut-turut yang dibuktikan dengan Surat Keterangan yang ditandatangani oleh pimpinan Pesantren.
  3. Memiliki akhlaq terpuji dan direkomendasikan oleh Pimpinan Pesantren dibuktikan dengan Surat Rekomendasi dari Pimpinan Pesantren Asal Santri.
  4. Memiliki kemampuan berbahasa Arab.
  5. Memiliki kemampuan membaca dan memahami Kitab Kuning.
  6. Memiliki wawasan dan komitmen implementasi nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil’alamin.
  7. Memiliki wawasan dan komitmen implementasi nilai-nilai nasionalisme, patriotisme serta integritas.
  8. Diutamakan santri yang memiliki prestasi akademik dan non akademik dengan melampirkan nilai raport 1 (satu) tahun terakhir, piagam atau sertifikat.
  9. Diutamakan santri berprestasi berasal dari keluarga kurang mampu.
  10. Berusia maksimal:
  • 20 (dua puluh) tahun untuk santri tingkat akhir pada MAS/MAN yang terintegrasi dan/atau berada dan menjadi bagian dari Pondok Pesantren.;
  • 23 (dua puluh tiga) tahun untuk santri lulusan SPM/PDF/PKPPS.
Pada tahun 2019, program PBSB ini memiliki program Luar Negeri dengan tujuan kampus Universitas Al Azhar Mesir. Pada 2020 sampai dengan 2022, PBSB tidak memiliki pilihan tujuan kampus ke Al Azhar Mesir. Belum diketahui apakah pada tahun 2023, pilihan Al Azhar tetap ada pada program ini. Besar kemungkinan bahwa pilihan Luar Negeri sudah dihapus pada Program ini untuk kedepannya.

Informasi lebih lanjut untuk program ini yang memuat informasi beasiswa S1 untuk santri pondok pesantren di banyak kampus di seluruh indonesia, dapat membaca pada web https://ditpdpontren.kemenag.go.id/pbsb/

______________________________________________________________

Apakah Siswa Mahad Al Azhar dan Mahasiswa Universitas Al Azhar di Mesir jalur non Beasiswa, bisa mendapatkan bantuan biaya pendidikan (Akomodasi) di tengah proses pendidikan mereka di Al Azhar?

Sangat Bisa,
Misalnya pada Tahun pertama belajar peserta masih menggunakan biaya sendiri, kemudian di tahun berikutnya peserta dapat mengajukan untuk mendapatkan beasiswa,

Setelah Nilai tahun pertama keluar dengan nilai memuaskan/ mumtas (cumlaud) atau minimal (jayyid jiddan/bagus sekali) kita bisa mencoba mengajukan lamaran beasiswa ke berbagai lembaga seperti :
  • Al-Azhar AsSyarif
  • Majlis A’lali syu’un Al-Islamiyah,
  • Bait al- Zakat (quwaity) Jam’iyah Syari’yah,
  • Badan Wakaf dan Amal Kesejahteraan Mahasiswa (BWAKM),
  • Wamy (perkumpulan pemuda musim sedunia).
Dari sumber-sumber di atas diperkenalkan memperoleh salah satunya saja, tidak boleh double/ganda.

Sedangkan beasiswa asrama yang mungkin bisa kita ajukan misalnya seperti asrama :
  1. Al-azhar (Madinatul Buuts al- Islamiah),
  2. Wamy (perkumpulan pemuda muslim dunia),
  3. Jam’iyah Thulab Wafid (perkumpulan asrama mahasiswa dunia).
Sedangkan asrama untuk mahasiswinya antara lain :
  1. Asrama Al-azhar (Madinatul Buuts al- Islamiah),
  2. Asrama Jami’iyah Syar’iyah li al-Thalibah,
  3. Asrama Jami’iyah Mishr al-Mahrusah di Muqattam,
  4. dan masih banyak lagi asrama tempat tinggal yang gratis bagi mahasiswa/i asing.
Dan hal ini menunjukan besarnya perhatian masyarakat Mesir terhadap para penuntut ilmu.

Komentar