Malaysia: menelusuri Informasi Beasiswa Pendidikan Agama Islam di Negeri Jiran
Islam di Malaysia.
Tidak berbeda dengan Indonesia, penduduk Malaysia mayoritas adalah penganut Islam. Jumlahnya mencapai lebih 60 persen dari total populasi yang sekitar 27 juta jiwa. Islam pun menjiwai segenap aspek kehidupan. Sejak merdeka dari Inggris pada 31 Agustus 1956, pemerintah menerapkan kebijakan yang senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai agama.
Hal tersebut lantas dituangkan dalam konstitusi negara. Berdasarkan definisi pasal 160 undang-undang, segenap warga etnis Melayu dianggap beragama Islam. Meski begitu, konstitusi secara teoretis juga menjamin kebebasan beragama.
“Madzhab teologi yang mendominasi Islamisasi di alam Melayu adalah Ahlussunnah wal Jama’ah mazhab (teologi) Asya’irah. Mazhab ini pada awalnya dipelopori oleh Imam Abu Hasan al-Asy’ari dan kemudiannya telah diteruskan oleh tokoh-tokoh besar seperti Abu Bakar al-Baqillani, Abu al-Ma’ali al-Juwaini, Abu Hamid al-Ghazali, Fakhr al-Din al-Razi, Abu al-Fath al-Syahrastani, Abd Qahir al-Baghdadi, Abu Ishaq al-Isfarayini dan Muhammad Yusuf al-Sanusi. Mazhab ini dicirikan dengan keutamaan dalil wahyu dalam penghujahan disamping memperkukuhnya dengan kehujahan akal dan pengambilan jalan tengah antara pendekatan ultrarasional Mu’tazilah yang mengutamakan pandangan akal dan juga pendekatan sempit sebahagian ahli Hadis yang terlalu menekankan pendekatan tekstual.”
- (Mohd Farid Mohd Shahran, Akidah dan Pemikiran Islam: Isu dan Cabaran, hal. 6)
Sumber gambar: pbs.org
Pertumbuhan dan penerimaan teologi Asy’ari di bumi Melayu, selain karena dibawa oleh para dai berteologi Asy’ari juga dipengaruhi oleh situasi di negeri-negeri Muslim Arab pada saat Islam masuk dan mempengaruhi wilayah melayu. Lebih khususnya pada saat Sultan Shalahuddin al-Ayyubi dan Raja-raja Mamalik Mesir mengambil alih kuasa di Mesir, menggantikan dinasti Fatimiyah yang beraliran Syi’ah.
Selain itu, muballigh Islam pada kekuasaan Ayyubiyah dan Mamalik Mesir bertebar ke seluruh penjuru dunia, hingga ke bumi melayu dan nusantara yaitu dari Pasai di Aceh Utara, Perlak di Aceh Timur, Muar di Malaysia, Aru di Sumatra Timur, Kuntu di Riau, Ulakkan di Pantai Barat Sumatera Barat dan Jepara di Jawa Timur. Seorang Ulama utusan Kerajaan Mamalik bernama Syekh Ismail as-Shiddiq datang ke Kerajaan Pasai untuk mengajarkan teologi Aswaja (Asy'ari) dan fikih Syafi’iyyah (KH. Sirajuddin Abbas, Sejarah Keagungan Madzhab Syafii hal. 258).
Selain faktor di atas, ada faktor lain yang menjadikan teologi Sunni-Asy’ari menjadi identitas Muslim Melayu, mereka berpendapat pentingnya keseimbangan antara naqal (teks wahyu) dan aqal.
Dengan naqal sebagai asas dan aqal yang memperkokohkannya. Keseimbangan ini, menurut mereka, penting dalam membudayakan ilmu dalam masyarakat bumi Melayu.
Sumber gambar: malaymail.com
Mazhab Fiqih Syafi'i
Berdasarkan penuturan Ibnu Batutah dalam Tuhfat al-Nadhar fi Gharaib al-Amshar wa Ajaib al-Asfar, Mazhab Syafii sudah mulai masuk ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia, terlepas dari berbagai perdebatan siapa yang membawanya ke Nusantara.
Sirajuddin Abbas dalam bukunya Sejarah dan Keagungan Mazhab Syafii menyebutkan 92 pengikut Mazhab Syafii yang merupakan ulama-ulama kenamaan, mulai abad ke-3 hingga 14 Hijriyah. Termasuk dalam kategori tersebut beberapa ulama Nusantara dan Melayu yang tak diragukan lagi keilmuannya, seperti Syekh Nawawi al-Bantani, Syekh Hasyim Asy’ari, hingga Syekh Sulaiman al-Rasuli.
Dengan teologi Asy'ari dan Mazhab Fiqih Syafi'i yang dianut pada mayoritas muslim di Melayu dan Nusantara, kita tetap tidak bisa menisbatkan para 'ulama syafi'iyah akan selalu identik dengan teologi Asy'ari.
Abul Hasan Al Karji, salah seorang tokoh ulama Asy Syafi’iyyah berkata: “Para imam dan alim ulama Syafi’iyyah, dari dulu sampai sekarang menolak dinisbatkan kepada Asy’ariyah. Mereka justeru berlepas diri dari madzhab yang dibangun oleh Abul Hasan Al Asy’ari." (At Tis’iniyyah, hlm. 238-239)
Abul Abbas Suraij yang dijuluki Asy Syafi’i kedua berkata, ”Kami tidak mengikuti takwil Asy’ariyah. Namun kami menerima nash-nash sifat tanpa takwil, dan kami mengimaninya tanpa tamtsil.” (Ijtima’ Juyusy Islamiyah, hlm. 62).
Sehingga kita cukupkan dengan menjelaskan bahwa Islam di Malaysia diwakili oleh mazhab Syafi'i dari teologi dan yurisprudensi Suni.
Meskipun jumlah populasi muslim Malaysia tidak sebanyak Indonesia, Malaysia merupakan satu-satunya negara di wilayah Asia Tenggara yang menetapkan Islam sebagai agama resmi di konstitusi pemerintahan mereka.
Dalam struktur kenegaraan Malaysia pun, terdapat tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan. Setiap negara bagian juga memiliki raja, menteri besar (pemimpin negara bagian), dan mufti. Hampir seluruh negara bagian menetapkan Mazhab Syafi’i sebagai mazhab negerinya. Akan tetapi, ada satu negara bagian yang sangat condong pemahaman madzhab "salafiyyah" sebagai mazhab negerinya. Negara bagian ini adalah Negeri Perlis.
Pendidikan Islam dan Institusi Pendidikan Tinggi di Malaysia
Status sekolah-sekolah Islam di Malaysia memberi otoritas pengelolaan yang ketat, baik oleh Kementerian Pendidikan maupun Majlis Agama Islam Negeri. Putrajaya dalam hal ini mengontrol dan mengawasi penuh konten-konten kurikulum pendidikan Islam, penunjukan dan sertifikasi guru, pemilihan buku-buku pelajaran dan lain-lain. Singkatnya, pendidikan Islam di Malaysia lebih tersentralisasi dibanding di Indonesia.
Malaysia merupakan destinasi yang bagus untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Perhatian Pemerintah Malaysia pada institusi pendidikan tingginya sangat baik. Terdapat tingkat perpaduan yang tinggi antar institusi yang menangani pendidikan Islam di Malaysia. Kedua institusi itu bekerja saling beriringan khususnya dalam hal penentuan kurikulum, supervisi pendidikan, pelatihan dan penempatan tenaga pengajar dan sejumlah persoalan operasional lainnya. Kuliah di Malaysia bisa menjadi pilihan yang tepat buat kamu. Sebab, lebih dari 20 perguruan tinggi di Negeri Jiran tersebut masuk dalam jajaran kampus top dunia versi QS World University Rankings 2023. Jumlah perguruan tinggi di Malaysia yang masuk daftar peringkat dunia hampir dua kali lipat dari Indonesia. Ada sekitar 24 perguruan tinggi dan sembilan di antaranya masuk dalam top 500 dunia.
Sumber gambar: Malaymail
Berikut ini adalah beberapa program beasiswa potensial yang bisa diambil pelajar asal Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tingginya di Malaysia:
1. Kolej Universiti Islam Perlis (KUIPS) - Beasiswa
Sumber gambar: KUIPs
Kolej Universiti Islam Perlis (KUIPs) adalah sebuah perguruan tinggi swasta milik Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Perlis (MAIPs) di sebuah kota bernama Kuala Perlis, Negara Bagian Perlis di Malaysia.
Setiap tahunnya, kampus ini menawarkan beasiswa kepada 150 orang, warga negara asing (selain malaysia) dari seluruh dunia.
Benefit atau Lingkup Beasiswa yang diberikan, apabila kandidat dinyatakan lulus menerima beasiswa ini adalah:
- Biaya Pendidikan Penuh untuk seluruh masa studi
- Fasilitas asrama tersedia
- Tunjangan hidup / Uang Saku diberikan selama masa studi (Rp. 1 juta s.d 1,5 juta perbulan)
Pembiayaan yang exclude (tidak ditanggung program beasiswa) yang perlu disiapkan oleh penerima beasiswa antara lain:
- Administrasi Pengurusan Visa
- EMGS
- Personal Bond
- Intensif Bahasa Inggris (bagi yang belum fasih)
- Tiket Pesawat
- dll
2. Albukhary International University, Kedah Malaysia - Beasiswa
Sumber Gambar: Publikasi Baznas
Program ini adalah program beasiswa yang ditawarkan oleh BAZNAS (Badan Zakat Nasional) RI. Beasiswa ini diperuntukkan bagi pelajar Indonesia lulusan lulusan SMA/SMK/MA sederajat yang berasal dari keluaga kurang mampu dan akan melanjutkan pendidikan tinggi tingkat sarjana (S-1) di Albukhary International University, Malaysia.
Pada tahun 2021, Pendaftaran beasiswa ini dibuka pada bulan Juli.
Baznas bersama AIU membuka kuota hingga 60 orang bagi calon mahasiswa S1 asal Indonesia. Ada beberapa kelengkapan dan persyaratan bagi para pendaftar. Teman-teman bisa lolos dengan mudah. Syarat pertama WNI, dibuktikan dengan KTP juga KK. Teman-teman lulusan SMA, MA, SMK maksimal usia 22 tahun minimal 18 tahun. Syarat selanjutnya, pendaftar tidak menikah. Kemudian, penghasilan total dari orang tua maksimal Rp4 juta per bulan. Jika tidak ada slip gaji, bisa meminta keterangan penghasilan rata-rata dari kelurahan.
Para peserta juga harus memiliki skor TOEFL minimal 500 atau IELTS dengan skor 5,0. Peserta juga mesti mengantongi surat rekomendasi dari tokoh masyarakat.
Setelah ada skor TOEFL atau IELTS, di sana juga nanti mahasiswa dilihat kemampuan bahasa inggrisnya. Kalau sudah baik, bisa langsung masuk kelas. Kalau kurang baik, nantinya akan ada kelas bahasa selama satu tahun. Baru nanti mengikuti kelasnya itu sebenernya degree kita cuma tiga tahun.
Selain itu, para peserta juga harus menyiapkan esai tentang identitas yang dilengkapi dengan uraian mengapa ingin kuliah di AIU dan ingin menjadi apa setelah lulus. Tema itu dapat dimuat pada maksimal tiga halaman.
Setelah lolos semua persyaratan tersebut, nantinya peserta akan mengikuti tes wawancara. Wawancara dilaksanakan dua kali. Pertama dengan pihak Baznas, kedua dengan pihak AIU.
Dengan Baznas menggunakan bahasa Indonesia, pada tahapan di AIU akan menggunakan bahasa Inggris.
Pada tahap wawancara, para calon mahasiswa juga harus memperhatikan jaringan internet dan kualitas gawai. Perhatikan pula penampilan agar tampak rapi. Yang ditanya salah satunya identitas. Intinya apa yang temen-temen tuliskan di esai itu diklarifikasi.
Informasi terkait beasiswa Baznas ke AIU dapat dilihat pada laman di sini.
3. International Islamic University Malaysia - Non Beasiswa
Sumber gambar: UNAIR
International Islamic University Malaysia (IIUM), (Arab: الجامعة الإسلامية العالمية ماليزيا) adalah salah sebuah universitas di Malaysia. Universitas ini didirikan pada tahun 1983 oleh Kerajaan Malaysia dan pada permulaannya disponsori oleh delapan pemerintah negara yang tergabung di Organisasi Konferensi Islam. Kampus universitas ini berlokasi di Gombak, Selangor.
IIUM merupakan salah satu universitas terkemuka di bidang saintek dan ilmu keislaman di Malaysia. IIUM berdiri sejak tahun 1983 dan saat ini memiliki 6 kampus yang berlokasi di Malaysia. IIUM memiliki 17 kulliyat atau fakultas dan didalamnya terdapat lebih dari 200 program studi atau jurusan. Sejak berdirinya IIUM telah meluluskan sekitar 90.000 alumni yang tersebar di berbagai bidang dan berasal dari beragam negara. Saat ini IIUM memiliki mahasiswa yang berjumlah sekitar 26.000 orang, yang berasal dari Malaysia dan mahasiswa internasional yang berasal dari 117 negara.
Walaupun universitas ini berasaskan kepada ajaran Islam, tetapi mahasiswa non-muslim juga diterima sebagai mahasiswa.
Program studi S1 pada rumpun agama islam yang dapat diambil antara lain:
- Bachelor of Laws (Shariah) (Honours)
- Bachelor of Education (Islamic Education)
- Bachelor of Islamic Revealed Knowledge and Heritage in Fiqh and Usul Al-Fiqh
- Bachelor of Islamic Revealed Knowledge & Heritage in Usul al-Din & Comparative Religion
- Bachelor of Islamic Revealed Knowledge and Heritage in Qur’an and Sunnah Studies
- Bachelor of Arts (Hons.) in Arabic for International Communication
- Bachelor of Finance (Islamic Finance) (Honours)
- Tuition fee
- Related fee
- Monthly allowance
- Hostel fee
- Book allowance
- Insurance (once only)
- Sudah terdaftar sebagai mahasiswa Sarjana penuh waktu di IIUM dan merupakan Mahasiswa tahun kedua ke atas (di tingkat Kulliyyah)
- Tidak menerima beasiswa lain
- Siswa miskin (membutuhkan) seperti yang diidentifikasi oleh otoritas Universitas
- Siswa dengan kedudukan akademik yang unggul (CGPA 3,6 ke atas - dengan minimal 15 jam kredit).
- Siswa dari negara minoritas Muslim dengan CGPA 3,00 ke atas dapat mengajukan permohonan beasiswa.
4. Beasiswa Pemerintah Malaysia pada Program Pascasarjana (S2/S3)
Kriteria dan Persyaratan:
- Usia tidak lebih dari 40 tahun untuk S2 dan 45 tahun untuk S3
- Bagi pelamar master (S2), memperoleh IPK minimal 3.0 di gelar sarjana
- Bagi pelamar PhD (S3), memperoleh IPK minimum 3.0 di tingkat Master di bidang serupa dari studi PhD yang dituju.
- Mahir berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan IELTS atau TOEFL. Skor minimum yang diperlukan: skor IELTS minimal 6,0; atau PBT TOEFL minimal 550, atau pelamar memperoleh gelar sebelumnya dengan bahasa Inggris sebagai pengantar juga dapat diterima (bukti merupakan prasyarat).
- Menulis proposal minimum 1.000 kata yang relevan pada bidang studi yang diambil.
Dokumen aplikasi:
- Formulir aplikasi (diisi online)
- Salinan paspor dilegalisir sebagai bukti kewarganegaraan (minimum masa berlaku 6 bulan)
- Salinan ijazah dan transkrip akademik dilegalisir
- Salinan keterampilan bahasa Inggris dilegalisir (TOEFL/IELTS)
- Surat rekomendasi dari dua (2) pemberi rekomendasi (misalnya, dosen, pembimbing, atau atasan langsung, dll) (Unduh)
- Formulir endorsement (Unduh)
- Admission letter dari universitas/perguruan tinggi Malaysia (jika ada)
- Curriculum vitae
- Proposal riset
Pendaftaran:
Kriteria Seleksi:
- Capaian prestasi akademik yang memuaskan
- Kualitas proposal penelitian dan potensi kontribusi menuju kemajuan teknologi dan kesejahteraan manusia
- Kecakapan dalam komunikasi, menulis, maupun membaca dalam bahasa Inggris
Kontak:
5. Beasiswa Malaysian Technical Cooperation Program (MTCP) pada Program Pascasarjana (S2/S3)
- Usia tidak lebih dari 45 pada saat melamar.
- Bagi pelamar master (S2), memperoleh IPK minimal 3.5 di gelar sarjana
- Mahir berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan IELTS atau TOEFL. Skor minimum yang diperlukan: skor IELTS minimal 6,0; atau iBT TOEFL minimal 60, atau pelamar memperoleh gelar sebelumnya dengan bahasa Inggris sebagai pengantar juga dapat diterima (bukti merupakan prasyarat).
MANFAAT BEASISWA
MTCP SECRETARIAT
International Cooperation and Development Division
Ministry of Foreign Affairs Malaysia
Level 2, Wisma Putra 1
No.1 Jalan Wisma Putra, Precinct 2,
62602 Putrajaya
Phone: +603-8887 4658 / 4424
(0830 – 1630 Malaysia time - GMT+8 / Monday - Friday)
E-mail: mtcp_scholarship@kln.gov.my
For any technical assistance regarding the MTCP online application system,
please submit an email with screenshots to: mtcp_scholarship@kln.gov.my.
Komentar
Posting Komentar